Sholat Idul Fitri Di Rumah Dan Panduan Pelaksanaannya

Pandemi Covid-19 memaksa banyak kegiatan harus dilakukan di rumah saja. Pemerintah juga mengimbau kepada masyarakat untuk melakukan hampir semua kegiatan di rumah, baik itu bekerja maupun sekolah. Hal itu tidak bisa dilepaskan dari upaya untuk memutus mata rantai penyebaran dan penularan virus Corona Covid-19 ke wilayah yang lebih besar. Satu hal lain yang juga “terpaksa” dilakukan di rumah saja adalah beribadah, termasuk sholat Idul Fitri, yang lumrahnya dilakukan di masjid atau lapangan dengan cara berjamaah. Majelis Ulama Indonesia (MUI) pun mengeluarkan panduan dan tata cara melakukan sholat Idul Fitri di rumah, baik secara berjamaah maupun sendiri. Lihat panduannya di bawah ini, ya!

Ketentuan Sholat Idul Fitri Di Rumah

1. Sholat Idul Fitri yang dilaksanakan di rumah dapat dilakukan secara berjamaah dan dapat dilakukan secara sendiri (munfarid).

2. Jika sholat Idul Fitri di rumah dilaksanakan secara berjamaah, maka ketentuannya sebagai berikut:

  • Jumlah jamaah yang sholat minimal 4 orang, satu orang imam dan 3 orang makmum.

  • Kaifiat sholatnya mengikuti ketentuan Panduan Kaifiat sholat Idul Fitri Berjamaah dalam fatwa ini (lihat di bawah)

  • Usai sholat Id, khatib melaksanakan khutbah dengan mengikuti ketentuan dalam fatwa ini.

  • Jika jumlah jamaah kurang dari empat orang atau jika dalam pelaksanaan sholat jamaah di rumah tidak ada yang berkemampuan untuk khutbah, maka sholat Idul Fitri boleh dilakukan berjamaah tanpa khutbah.

3. Jika sholat Idul Fitri dilaksanakan secara sendiri (munfarid), maka ketentuannya sebagai berikut:

  • Berniat sholat Idul Fitri secara sendiri yang jika dilafalkan berbunyi

Ushallii sunnatan lii’idil fitri rak’ataini munfaridan lillahi taa’ala”

  • Dilaksanakan dengan bacaan pelan (sirr).

  • Tata cara pelaksanaannya mengacu pada Panduan Kaifiat Sholat Idul Fitri Berjamaah dalam fatwa ini

  • Tidak ada khutbah.

sholat idul fitri di rumahImage credit: Sharon Ang

Panduan Shalat Idul Fitri berjamaah menurut Fatwa MUI No. 28 tahun 2020

1. Sebelum sholat, disunnahkan untuk memperbanyak bacaan takbir, tahmid, dan tasbih.
2. Sholat dimulai dengan menyeru “ash-shalâta jami’ah“, tanpa azan dan iqamah.
3. Memulai dengan niat sholat Idul Fitri,

Ushallii sunnatan lii’idil fitri rak’ataini (imaaman / makmuuman) lillahi ta’aala

yang artinya “Aku berniat sholat sunnah Idul Fitri dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta’ala.”

4. Membaca takbiratul ihram sambil mengangkat kedua tangan.
5. Membaca doa iftitah.
6. Membaca takbir sebanyak 7 (tujuh) kali (di luar takbiratul ihram) dan di antara tiap takbir itu dianjurkan membaca:

Subhanallah wal hamdulillah walaa ilaaha illallah wallahu akbar

7. Membaca surah al-Fatihah, diteruskan membaca surah yang pendek dari Alquran.
8. Ruku’, sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri lagi seperti sholat biasa.
9. Pada rakaat kedua sebelum membaca al-Fatihah, disunnahkan takbir sebanyak 5 (lima) kali sambil mengangkat tangan, di luar takbir saat berdiri (takbir qiyam), dan di antara tiap takbir disunnahkan membaca

Subhanallah wal hamdulillah walaa ilaaha illallah wallahu akbar

10. Membaca Surah al-Fatihah, diteruskan membaca surah yang pendek dari Alquran.
11. Ruku’, sujud, dan seterusnya hingga salam.
12. Setelah salam, disunnahkan mendengarkan khutbah Idul Fitri.

Baca juga: Tradisi Lebaran Di Indonesia Yang Bikin Rindu

Jadi, masih bisa sholat Idul Fitri, kan?

Published at


About Author

Widya Astuti

Bekerja sebagai abdi negara di Kalimantan tak membuat ambisi Widya berkeliling Indonesia dan mengumpulkan beragam kain khas dari setiap daerah pudar. Setiap mendapat kesempatan liburan, penghobi memasak ini tak akan melewatkannya. Ingin tahu perjalanan serunya sejauh ini, simak Instagram-nya di @widyaastuti_f.

Brand Managers!

Want to see your brand or business in this story?

Talk to us now

Subscribe our Newsletter

Get our weekly tips and travel news!

Recommended Articles

Latest Articles